top of page

Kerja Bakti Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke 75 & dilanjutkan dgn Pembinaan Rohani ASN Lingkup BKPP.


Dalam rangka menyambut Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 75 Kemerdekaan Republik Indonesia dan mewujudkan Kota Waikabubak yang “BERTEMAN”, pada hari Jumat 7 Agustus 2020 dilakukan kegiatan Kerja Bakti membersihkan Jalan-jalan Utama, Kompleks Rumah Ibadah dan Lokasi Strategis lainnya di seputaran Kota Waikabubak. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Perangkat Daerah/Unit Kerja lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan Instansi Vertikal yang ada di Waikabubak seperti TNI dan POLRI. BKPP Kab. Sumba Barat sendiri ikut ambil bagian dalam kegiatan bersih - bersih tersebut dengan membersihkan jalan protokol sepanjang Jl. Adiyaksa mulai dari depan SMA kristen Waikabubak sampai dengan Simpang Puu Naga. Turut bersama BKPP dalam kegiatan dilokasi yang sama adalah Dinas Pertanian Kab. Sumba Barat dan KODIM 1613/Sumba Barat. Diharapkan dengan pembersihan yang dilakukan dapat mempercantik wajah Kota Waikabubak menjelang HUT ke 75 Proklamasi RI serta mewujudkan Waikabubak yang Bersih, Tentram dan Aman (BERTEMAN). Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menghimbau warga masyarakat yang berada disepanjang jalur yang dibersihkan untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan bersih-bersih sekaligus turut menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing.

Selesai mengikuti kegiatan kerja bakti di pagi hari, dilanjutkan dengan Kegiatan Pembinaan Rohani bagi ASN lingkup BKPP Kab. Sumba Barat. Kegiatan Pembinaan Rohani dilaksanakan mulai jam 10.30 Wita bertempat di Ruang CAT-BKPP dan diikuti oleh seluruh ASN BKPP bahkan oleh beberapa ASN dari PD/UK lainnya yang kebetulan akan beraktivitas di BKPP. Bertindak sebagai Pemimpin Ibadah adalah Pdt. Eni N. Bora, S.Si. Teol. Dalam Hotbahnya yang terambil dari Kitab Kolose 3 : 23-24, Pdt. Eni menyampaikan bahwa setiap ASN harus menyadari bahwa Pekerjaan, Jabatan yang diembannya saat ini bukanlah atas hasil usaha manusia itu sendiri namun semua yang dimiliki saat ini (pekerjaan-red), adalah Anugerah Tuhan. Dengan demikian maka kita sebagai ASN harus bersikap Adil dan Bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diembannya dan melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan penuh semangat dan tuntas seperti kepada Tuhan dan bukan untuk manusia. Lebih lanjut, Pdt. Eni juga mengajak semua ASN yang dipercaya untuk bekerja di BKPP saat ini Jangan pernah patah semangat, jangan hilang gairah dalam bekerja, bekerja dengan jujur dan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan mematuhi semua ketentuan yang berlaku seperti yang termuat dalam Panca Prasetya KORPRI, Loyal kepada Pimpinan. Karena jika semua itu dilakukan dengan sukacita dan tulus, maka seperti kata firman Tuhan “kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah”.

Dalam kesempatan menyampaikan kata-kata sambutan usai pelaksanaan ibadah, Kepala BKPP Kab. Sumba Barat – Woldeman H. Wello, M.Si menyampaikan ucapan trimakasi dan penghargaan yang tinggi atas kesediaan BPMJ GKS Waikabubak yang diwakili oleh Pdt. Eni N. Bora, S.Si. Teol melayani ASN BKPP dalam kegiatan pembinaan rohani saat ini. Menurut Kepala BKPP, sejak merebaknya Pandemik COVID-19 di Indonesia termasuk di Kab. Sumba Barat, semua kegiatan yang karena sifat dan jenisnya mengumpulkan massa dalam jumlah yang besar dibatalkan/ditiadakan. Hal ini berimbas juga pada kegiatan Pembinaan Rohani ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat yang secara periodik dilaksanakan setiap bulannya oleh Sekretariat KORPRI Kabupaten Sumba Barat.

Sejak Bulan Maret hingga saat ini, kegiatan pembinaan rohani tidak dilaksanakan dan hal ini menjadi dasar pemikiran pimpinan di BKPP untuk merancang kegiatan pembinaan rohani internal BKPP. Lanjut Kepala BKPP, pembinaan rohani bagi ASN ditengah-tengah situasi sulit akibat pandemik COVID-19 ini merupakan salah satu langkah strategis yang dinilai dapat meningkatkan gairah dan semangat bekerja ASN yang sempat mengalami penurunan selama ini. Dengan pembinaan rohani yang dilakukan, maka kebutuhan spiritual ASN diharapkan dapat terpenuhi dan menjadi motivasi untuk melaksanakan kerja di tengah situasi sulit ini dengan baik dan bertanggungjawab.

Kegiatan pembinaan rohani ini sendiri didesain dengan konsep semi formal, dimana antara pembicara dengan peserta kegiatan dapat berinteraksi secara langsung tanpa adanya batasan jabatan, pangkat dan status. Dan hal ini dianggap baik untuk menciptakan ekosistem kerja yang positif. Kegiatan pembinaan ini sendiri tetap dilakukan dengan menerapkan Standar Protokol Kesehatan sesuai aturan pemerintah. Diharapkan kegiatan ini akan terus dapat dilaksanakan, minimal sebulan sekali dengan menghadirkan pembicara/rohaniawan yang berbeda setiap kalinya. (by_whw@0820-2)


638 tampilan0 komentar
bottom of page